Kamis, 17 Januari 2013

Letter for my beloved sister, Alith

#30HariMenulisSuratCinta dari @nopalina89_ for @dqueen__ #HariKeLima

Teruntuk : kakak Alith tersayang

Hai kak, cium jauh aku dulu dong, baru baca suratnya.

Udah?
*sensor*

Kak, gak usah sediain tisu, sayang duitnya, karena di suratku ini, aku janji tidak akan menulis sesuatu yang sedih. Aku hanya akan curhat seperti biasa kita ngobrol di BBM. Dan kerennya, aku akan mengoceh selama yg aku bisa dan kakak tidak boleh menjawab sampai isi suratku ini selesai kakak baca, dan satu lagi, kakak gak boleh protes.

Oh iya kak, kakak pernah sadar gak kalau ada sesuatu dalam dirimu, semacam magnet yang mampu menarik sesuatu untuk masuk kedalam kehidupan kakak?
Mungkin, bukan cuma aku yang pernah mengatakan hal itu, ada beberapa orang yang lebih dulu atau akan segera mengatakannya.
Dan kakak tahu, kamu adalah salah satu yang membuatku iri dari sekian banyak orang yang pernah aku kenal. Kenal, dalam artian seperti apa yang aku bayangkan tentang kakak. Sebab kita tahu bukan, bahwa setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk mengenal seseorang.
And for me, “You're seksi”!!

Seksi itu perpaduan antara cerdas dan baik hati, menurutku. Bukan seperti yang kerapkali laki-laki pikirkan. Yah, kakak pasti tahu apa yang aku maksud, bukan?

*kretekin jari, lanjut nulis*

Kak, mungkin aku akan berlebihan jika aku bilang telah jatuh cinta padamu, jatuh cinta pada pemikiranmu, dan hal-hal yang sering sekali kita perbincangkan. Dahinya jangan keriting dulu dong kak. Cintaku padamu bukan cinta yang seperti orang jahat pikirkan, suer deh.
Tapi aku mencintai sesuatu dalam dirimu, semacam hal baik yang tak semua orang miliki. Hal yang ingin kumiliki juga tentunya. Cerdas dan dewasa.

“wanita yang mengenal kata luka tidak akan mudah besar kepala hanya karna rayuan dan kata-kata semata”

Kalau kakak ingat, itu adalah obrolan kita beberapa waktu yang lalu. Dan aku menggaris bawahi, kata “wanita” dan “luka”. Aku sempat berpikir, mengapa kak Alith memilih kata wanita, mengapa bukan kata “perempuan” atau juga “cewek”.
Dan menurutku, karena tidak setiap perempuan adalah wanita. Lalu tentang luka, mengapa kerapkali wanita disandingkan dengan luka? Apa wanita itu harus terluka dulu agar bisa disebut wanita? Dan setelah aku pikir-pikir, perbedaanya hanyalah pada waktu dan proses. Iya kan kak?

Dan menurutku, kita telah menjadi wanita. Gadis-gadis kecil ayah-ibunya, yang telah ditempa waktu dan juga kehidupan. Kehidupan? Haahaha, semoga kakak tidak menganggap aku sok tahu, karena berbicara tentang kehidupan.
Aku pikir, kehidupan itu seperti balon-balon yang sering dipakai kak Amalia atau kak Yecci di DP BBM nya, penuh warna-warni dan indah. Lalu siapa yang menjamin jika suatu saat balon itu tidak akan pecah dan hancur? Tak seorang pun. Mungkin demikian juga aku, kak Alith dan wanita lainnya. Akan jatuh cinta, dan merasakan hal-hal indah lainnya. Seperti mencintai seseorang yang kita pikir tidak akan bisa mencintai seseorang lain lagi, seakan-akan kita tidak menginginkan cinta selain mereka. Lalu ketika mereka yang kita cintai, berlahan meninggalkan kita, mungkin karena waktu, takdir dan atau apalah sejenis teka-teki yang hanya Tuhan yang tahu. Kita terluka, dan seakan berpikir kalau hidup tidak akan lebih baik lagi, jika mereka tidak ada. Akan tetapi, kehidupan tetap kehidupan bukan? yang patah akan bertunas, yang terluka akan sembuh, dan Tuhan telah merancangnya dengan sempurna. Dan gadis kecil yang berhasil melewati patah hatinya ialah wanita: kita. Aku tidak bilang, jika suatu saat kita tidak akan menangis ketika patah hati ataupun terluka. Tetapi kita adalah yang pernah mencicip luka, dan telah berjanji tidak akan jatuh pada luka yang sama, dan jika saja hal itu terulang, sedikit banyaknya wanita yang cerdas akan tahu bagaimana mengobatinya. Dan aku yakin, akan banyak hal baik yang akan bertumbuh setiap harinya.
*amin*


Fiuhh,,,, *lap keringet*
surat aku kepanjangan yah kak, kalau disalin ke kertas HVS kayaknya satu RIM habis deh. Tapi bagaimana pun juga, aku kan adikmu. Kakak harus mau dengarin curhat aku. Iyain dong kak.

Sudah dulu ya kak, tangan aku pegal nih. Udah itu, aku juga ngantuk. Dahhhhh

*cium surat, terus tarik selimut*


With love,


Pall

Tidak ada komentar:

Posting Komentar