Rabu, 25 April 2012

aku, kamu adalah kita Oleh Nopalina Manurung aku, kamu adalah kita sering kubayangkan, seperti apa Tuhan menitipkan kita pada seorang ibu yang bisa menangis dan tertawa, mengapa tidak dititipkan pada seekor telur, lalu seorang ibu mengerami selama dua puluh satu hari, dan bertumbuh seperti ikan dilaut, sederhana seperti burung diudara. Kita tidak perlu harus memikirkan ini dan itu, mempermasalahkan hal ini dan hal itu. Kita tak perlu memikirkan kapan aku jadi seperti ini dan seperti itu. Pernahkah kau, bangun pagi-pagi, lalu kau lihat diantara ranting-ranting, burung-burung berkicau, tanpa pura-pura. Melupakan maut, dan menerima hidup tanpa banyak menuntut, Saya kira, ketika dia berkicau. Dia sedang mengucap syukur, atas sayap yang telah dijahitkan tuhan untuknya. Dia tidak meminta tangan untuk mencuri, meminta bibir yang seksi untuk bisa dioleskan produk-produk luar negeri, agar dikatakan cantik dan luar biasa sekali. Pernahkah kau memelihara sepasang ayam? Lalu, kau dengarkah dia berkokok dipagi sekali, tanpa melupa setiap pagi. membangunkanmu dari mimpi yang panjang tiap kali, Apakah kau ucap terima kasih, Tentu saja tidak, Sebab disamping ranjang, sebuah weker, dengan model tuan bean, dipunggungnya tertulis made in japan, siap berdetak. Bila tiba waktunya, dia akan berdering, seperti rasa banggamu ketika memilikinya, lalu kau mengucap terima kasih juga kah? Tentu saja tidak, pernah suatu kali, dihari libur yang kau nanti-nanti. Kau lupa menyetel, waktu. Diweker made in japan tadi, Bukankah, rasa setianya yang kau ingin? berdering diwaktu yang kau ingin, sebagai pengabdian kepada tuan yang paling miskin, Dari Rasa syukur. enam hari bekerja untuk dunia, tentulah penat rasanya. Sesekali, bolehlah kita melupa waktu, mengistirahatkan pikiran dari hidup, yang dikuasai yang fana. Ini pukul lima, waktunya weker menunjukkan rasa cinta, Kringgggggg,,,,,,,,kringgg Begitulah bunyinya. Dia berdering, terus, terus, dan terus, sampai pukul lima selesai. saya tahu, kali ini kamu pasti akan marah. Melemparkan waktu, melupakan, dan terlelap lagi. Kau lupa, enam hari lamanya, dia setia, bahkan juga hari ini. kau hancurkan dia, seperti melupakan, kalau kau pernah susah payah memilikinya. Ah,, entah hal apa lagi yang ingin kusebutkan, ini semua hanya tentang rasa syukur, waktu, dan pengabdian kepada tuan, ah salah, maksud saya tuhan. Tapi ingat, kita bukan tuhan, kita juga bukan weker, bukan burung, bukan juga ayam, atau ikan. Kita manusia, ya manusia. Yang bisa menjadi apa saja, yang bisa mengucapkan terima kasih kepada siapa saja, Kepada tuhan, kepada weker, kepada ayam, kepada burung, juga kepada ikan yang kita makan setiap hari, anggap itu rasa syukur kepada Dia yang menciptakan.

1 komentar:

  1. السماح بالكتابة بحسب النطق الصوتي
    الإندونيسيةالعربيةالإنجليزية

    Dengki dan iri Ahoudnk tidur selimut Agtik
    Dan dekat Anda terus Anda Aalitni
    Opus dan pipi dan mulut dan Okhalak dadaku
    Dan Bermoshi Adarik
    Dan Bhmsa Ocelik
    Abusk kepala dan kaki untuk aku
    Infield dan hati saya di tangan Anda
    Aku berkata Aku mencintaimu dengan semua Mavic
    "Aku mencintaimu"

    BalasHapus