Kamis, 02 Agustus 2012

PRAMURIA

Baiklah sesekali kita bersabar.
Seperti debar seseorang tegar, yang duduk
menunggu sebelum percakapan dimulai, lalu
tawar-menawar.

sebaiknya, buanglah prasangka burukmu, yang
terlalu lama kau biarkan, dikepalamu.
Sebagai sesuatu yang tidak layak kamu simpan
Berlama-lama dalam ingatan

Barangkali, mereka akan memandangmu
seorang lacur
Yang terlalu pasrah pada keadaan, dan tidak
sekali-kali bertukar tempat dengan perasaanmu
yang hancur

Mereka memang suka begitu
Dengan tergesa-gesa menuduhmu
Sebagai simalas yang enggan mengubah keadaan
Tanpa melihat, telah seberapa jauh kau
menempuh perjalanan. Tersandung, jatuh, dan membayar lunas hati yang tergadaikan

Masakah ia, belum lagi seberapa lama hatimu
ditebus harga sebuah rasa malu. Yang kau
tanggung, dengan sebanyak mata menuju.
Lalu kau judikan lagi dengan waktu?

Ah mereka memang hanya suka berbicara,
membicarakanmu, tanpa memahamimu.

Riau, 19/07/12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar